Jokowi Bikin SWF, Mardigu: Keynesian Beda Mahzab, Bisa Ngutang Lagi
JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) memperkenalkan Lembaga Pengelola Investasi (LPI) Indonesia Investment Authority (INA) yang akan mengelola Sovereign Wealth Fund (SWF).
Presiden mengungkapkan, sejumlah negara seperti Uni Emirat Arab, Tiongkok, Norwegia, Saudi Arabia, Singapura, Kuwait, dan Qatar telah terlebih dahulu memiliki Sovereign Wealth Fund (SWF).
Bahkan puluhan tahun silam serta telah mempunyai akumulasi dana yang besar untuk pembiayaan pembangunan mereka.
“Indonesia termasuk negara yang sangat terlambat dalam pembentukan Sovereign Wealth Fund. Walaupun lahir belakangan, dan tidak ada kata terlambat, saya meyakini INA (Indonesia Investment Authority) mampu untuk mengejar ketertinggalannya dan mampu memperoleh kepercayaan nasional dan internasional,” ujarnya.
Menurut Presiden, terdapat tiga alasan yang melatarbelakangi keyakinan tersebut. Pertama, pembentukan INA mempunyai dasar hukum yang kuat yaitu diperintah langsung oleh Undang-Undang Cipta Kerja.
“Kelembagaan dan cara kerjanya juga jelas sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 74 Tahun 2020,” tegasnya.
Kedua, INA dijamin menjadi institusi profesional yang dilindungi oleh undang-undang dan menggunakan pertimbangan-pertimbangan profesional dalam menentukan langkah-langkah kerjanya.
Baca Juga:
- Viral Korban Gusuran Mendadak Jadi Miliarder, Langsung Borong Ratusan Mobil
- Gubernur Jabar Usulkan Pemekaran Indramayu Barat
- Indonesia Merdeka dari Corona 17 Agustus
- Ada Peluang Jokowi Maju Lagi di Pilpres 2024, Loh Kok Bisa?
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: